Cerita Asik | Cerita Dewasa | Cerita Panas | Cerita Malam | Cerita Seks | Film Bokep Korea Full
afbcashCasino Online
Poker OnlineJarawa Domino
Posted by Fifi Melanie in , | Saturday, April 27, 2019 No comments
Jawaranya Cerita Esek-esek - Sebut saja aku sebagai Mawar, 19Th.  Saat ini saya akan menceritakan salah satu pengalaman pribadiku yang tidak pernah terlupakan seumur hidupku.
Mungkin agak kurang tepat jika aku dikatakan lesbi, karena selama ini aku masih tertarik dengan lawan jenis (pria). Tapi ada satu keanehan dalam sifatku yang terkadang suka terangsang ketika melihat sesama jenis. Terlebih lagi bila ia memakai baju yang ketat atau baju yang sedikit transparan.
Saat ini aku memiliki seorang kekasih yang berinisial J, aku menjalin hubungan dengannya sejak duduk di bangku SMA. Hubunganku dengannya sebenarnya belum terlalu jauh. Paling jauh kami hanya melakukan petting dengan masih mengenakan pakaian dalam. Tapi dalam hal yang satu ini seringkali aku tidak terpuaskan. Kekasihku selalu ‘keluar’ sebelum aku sempat mengalami orgasme.
Singkat cerita, aku menjadi bosan dan mulai mencari-cari pelampiasan lainnya  Ini semua dimulai pada suatu malam, ketika kekasihku baru saja pulang dari rumahku. Seperti biasa setelah kami melakukan petting dan seperti biasana juga ia sudah ‘keluar’ sebelum aku sempat mengalami orgasme.
Malam itu entah kenapa rasanya Aku begitu kesal, sampai akhirnya ketika Aku sedang tidur-tiduran dan perasaan itu datang kembali.  Horny yang amat sangat dan tanpa kusadari, aku sudah memulai berfantasi tentang hubungan seksual bersama seorang pria kekar,  Pria tersebut begitu jantan dan dapat membuatku orgasme sampai berkali-kali.  Tanpa kusadari tanganku mulai meremas-remas buah dadaku sendiri.  Aku sangat terangsang saat itu.  Aku sendiri sebenarnya tidak menginginkan untuk bermasturbasi, akan tetapi dorongan hasrat itu sangat kuat sehingga mengalahkan akal sehat yang ada.  Aku hanya merasakan sebuah kenikmatan yang baru. Sambil terus berfantasi, aku mulai membuka baju kaosku sampai aku hanya menggunakan BH dan celana dalam saja (aku mempunyai kebiasaan hanya memakai kaos tanpa celana apabila aku sedang berada di rumah). Aku mulai mengelus dan meremas lembut payudaraku, sambil sesekali memainkan puting susuku.  Nafasku mulai memburu tak teratur, tangan kananku mulai bergerak ke bawah, menelusuri perutku, lalu berhenti sebentar di daerah pusarku, lalu memainkannya sebentar, lalu kemudian kulanjutkan lagi kebawah, Mulai mengelus lembut bagian kemaluanku yang masih tertutup celana dalamku yang berwarna putih dan terbuat dari katun itu.  Aku merasakan rangsangan yang belum pernah kurasakan sebelumnya sekalipun dengan kekasihku sendiri. Setelah bermain cukup lama di atas celana dalamku, aku mulai meraba-raba masuk ke dalam celana dalamku. Kuelus lembut rambut-rambut halusku yang selama ini rajin kucukur. Kumainkan klitorisku yang sejak tadi sudah menonjol. Kurasakan kelembaban kemaluanku yang sedari tadi sudah terangsang.  Lalu Aku mulai menggesek-gesekkan jariku di klitorisku. Sampai tubuhku bergetar tak karuan. Ketika aku mulai memainkan bibir kemaluanku, begitu terkejutnya aku ketika tiba-tiba pintu kamarku dibuka dengan cepat, dan ternyata sahabatku yang berinisial S datang.

Betapa terkejut dan malunya aku saat itu karena pada saat itu aku sedang dalam posisi terlentang di tempat tidur dengan hanya menggunakan celana dalam dan bra yang sudah tersingkap, ditambah posisi tangan kananku yang berada di dalam celana dalamku sendiri. Begitu juga S, ia hanya berdiri kaku dan tak berkata sepatah kata pun.S adalah seorang gadis bertubuh ideal, sampai kadang-kadang aku iri dengan tubuhnya itu. Pinggulnya yang besar, buah dadanya yang ideal (34B) dengan tinggi tubuh sekitar 160 cm, perut langsing. Cukup membuat iri para gadis yang melihatnya. Setelah beberapa detik kami saling membisu, akhirnya ia memecahkan suasana dengan senyum nakalnya sambil berkata, “Lagi Ngapain Mawar?”
Aku hanya dapat menjawab dengan terbata-bata, “Eng.. ngg.. ngga ngapa-ngapain kok..”Dia hanya membalas ucapanku dengan tersenyum nakal sambil menghampiri tubuhku yang sedang terlentang dan setengah telanjang. Tanpa berkata apa-apa ia mulai mengelus-elus buah dadaku. Aku sempat tersentak kaget tapi ia berkata, “Santai aja, tadi belom puas ya?”
Aku pada awalnya masih risih ketika ia memulainya, tapi entah mengapa aku hanya diam saja merasakan kenikmatan dari elusan-elusannya itu. Ia mulai membuka BH-ku dan mulai mencium lembut kedua buah dadaku. Tidak lama kemudian aku sudah terangsang dibuatnya, nafasku mulai tak teratur.  Setelah beberapa menit ia mencium dan menjilati kedua buah dadaku, ia mulai membuka celana dalamku. Ia mulai menjilati mulai dari ibu jari kakiku, naik terus ke betis, ke paha, sampai pangkal pahaku. Menerima perlakuannya itu aku benar-benar terangsang. Badanku mulai gelisah, bergerak ke kiri-kanan mengimbangi jilatan-jilatannya. Ia berhenti sejenak, lalu ia berdiri dan mulai membuka pakaiannya.Ketika itu pula aku melihat kedua buah dadanya yang putih kencang, dan puting susunya yang berwarna coklat muda. Seketika itu juga tanpa kusadari aku jadi tambah terangsang. Terlebih-lebih ketika ia mulai membuka celana dalamnya. Oh, yang kurasakan pada saat itu darahku berdesir dari jantungku menuju kemaluanku yang membuat kemaluanku terasa berdenyut-denyut dibuatnya. Setelah selesai membuka seluruh pakaiannya, ia kembali naik ke atas tempat tidurku dan kembali menjilati pangkal pahaku sambil sesekali meremas payudaraku. Lalu ia mulai menjilati bibir kemaluanku yang membuatku seperti tersetrum arus listrik, badanku mulai mengejang kenikmatan. Ia menjilati bibir kemaluanku cukup lama sampai ia akhirnya mulai menjilati klitorisku sambil sesekali menggigit kecil klitorisku yang membuatku menjadi kelojotan.  Setelah agak lama Ia mulai mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang kewanitaanku yang sudah basah itu. Ia memutar-mutar jari tengahnya di mulut liang kewanitaanku beberapa kali sampai akhirnya ia memasukkan jari tengahnya ke dalam liang kewanitaanku dengan perlahan. Leguhan kenikmatan pun keluar dari bibir tipisku.
Ia mulai menggerak-gerakkan jari tengahnya maju-mundur dengan irama yang semakin lama semakin cepat. “Ahh..” suara desahan kenikmatan pun tak kuasa kubendung untuk keluar dari bibirku ini. Semakin dalam ia memasukkan jarinya ke liang kewanitaanku, semakin tak kuasa diriku menahan kenikmatan itu sampai akhirnya seluruh tubuhku seperti dialiri suatu hawa kenikmatan yang berpusat pada vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku. Pinggulku akhirnya menegang sambil mengeluarkan Jeritan yang tertahan disertai tubuh yang menggelinjang kenikmatan hanya dapat kutahan dengan memagut bibir tipisku sambil mencengkram erat bed cover ranjangku. Sungguh suatu perasaan yang sangat luar biasa. Aku hanya terkulai lemas walaupun dalam hati kecil ini masih mengharapkan untuk yang selanjutnya.
Melihat diriku sudah mencapai orgasme, S pun mulai mengarahkan tanganku ke arah buah dadanya yang putih mulus itu. Aku pun langsung menyambutnya dengan elusan-elusan lembut di sekeliling puting susunya, secara perlahan-lahan kuusap, terus ke arah tengah buah dadanya, sampai akhirnya kuusap lembut kedua puting susunya yang sudah menegang sedari tadi. Ku kulum kedua jari telunjukku, kubasahi dengan ludahku, lalu kuteruskan memberikan stimulasi di kedua puting susunya. Lenguhan yang keluar dari bibirnya semakin membuatku terangsang untuk memberinya stimulasi yang lebih hebat. Lalu aku pun duduk tepat di depannya dan mulai menjilati daun telinga kirinya sambil tetap kedua tanganku memberikan stimulasi di kedua buah dadanya.Kujilat sambil sesekali kugigit-gigit kecil daun telinganya, sambil terus turun ke arah leher, pundak, lalu ke tengah-tengah antara kedua buah dadanya, lalu menuju ke arah buah dadanya yang sebelah kiri. Kujilat terus sampai menuju puting susunya. Lalu aku berhenti di sana, kujilat, kumainkan lidahku di sana sambil sesekali kuhisap dan kugigit-gigit kecil.Tubuhnya pun mulai terlihat berkeringat, gerakan-gerakannya semakin gelisah sambil menggigit bibir bawahnya, suara lenguhan dan desahan pun tak urung keluar dari bibirnya itu. Setelah itu aku menuju ke arah buah dadanya yang sebelah kanan, kulakukan sama persis seperti ketika S menstimulasi diriku.  Cukup lama lidahku bermain di buah dadanya yang sebelah kiri. Akupun mulai bergerak turun ke arah perutnya yang langsing dan putih mulus, terus ke bawah sampai ke pusarnya. Lalu kujilat-jilat pusarnya yang mengakibatkan tubuhnya semakin berkeringat dan berkelojotan. Dari pusar aku meneruskan lidahku ke bawah, ke arah kemaluannya. Kujilat lembut rambut-rambut kemaluannya, lalu lidahku kuarahkan ke pangkal pahanya.Kucium-cium lembut pangkal pahanya yang membuatnya kegelian. Kusentuh dengan jariku bibir kemaluannya yang sudah basah oleh cairan pelumas yang dikeluarkan oleh vaginanya akibat rangsangan-rangsangan yang tadi kuberikan. Kugesek-gesekkan jariku di sana. Lenguhan yang keluar dari bibirnya pun semakin menjadi-jadi . Kemaluannya pun menjadi semakin basah karena banyaknya cairan kenikmatan yang keluar.  Setelah agak lama jariku kugesek-gesekkan bibir kemaluannya, dengan suaranya yang mendesah, ia pun memintaku untuk menjilati liang kewanitaannya. Tanpa berpikir panjang, aku pun mulai menjilati bibir kemaluannya walaupun saat itulah untuk pertama kalinya aku menjilat bibir kemaluan seorang wanita. Lenguhan dan desahan nafasnya semakin memburu. Lalu dengan kedua jariku, kutarik lipatan vaginanya ke atas sampai dapat kulihat klitorisnya yang berwarna pink itu, lalu kujilat-jilat dan kuhisap lembut. Tetesan keringatnya pun semakin membasahi tubuh indahnya itu. Lalu ia menarik tubuhku dan mengajakku untuk membentuk posisi 69 dengan posisiku yang berada di atas. Terus terang, pada saat menstimulasinya kemaluanku pun sudah sangat basah akibat terangsang hebat, walaupun ini adalah untuk pertama kalinya aku berhubungan dengan sesama jenis. Sambil menjilati klitorisku ia memasukan jari tengahnya ke dalam liang kemaluanku yang sudah basah itu dan menggerak-gerakkan jarinya maju-mundur. Menerima perlakuan itu membuat diriku pun tidak mau kalah dan terus menstimulasi kemaluannya dengan semakin hebat. Tak lama kemudian tubuhnya terlihat mengejang menandakan orgasmenya telah tiba.  Lalu ia menghentikan kegiatan menstimulasi kemaluanku dan mendekap pinggulku erat sambil meremas kedua pantatku disertai lenguhan panjang yang nikmat dari bibirnya. Dengan nafas yang masih terengah-engah lalu ia menyuruhku mengganti posisi membentuk posisi menyerupai huruf X, dimana kemaluan kami bertemu di tengah-tengah. Kami pun seakan telah terbiasa dengan posisi tersebut mulai menggerak-gerakkan pinggang kami hingga kemaluan kami saling bergesekan satu sama lain. Sensasi rasa yang ditimbulkannya sangat luar biasa.
Nafas kami berdua pun semakin memburu mengimbangi gesekan-gesekan di kemaluan kami yang semakin lama semakin cepat.  Posisi ini kami lakukan sambil ia menjilat-jilat telapak kakiku, lalu ia pun mengisap-isap jari-jari kakiku yang menambah rangsangan di tubuhku. Setelah sekitar 10 menit kami dalam posisi itu, Aku pun berteriak dengan nafas yang terengah-engah dan memberitahukannya bahwa aku sebentar lagi keluar karena Aku merasakan kemaluanku seperti berdenyut-denyut. Ia pun membalas dengan menjawab bahwa ia pun sebentar lagi akan keluar dan mengusulkan untuk mengeluarkannya bersama-sama.  Dalam hitungan detik tubuh kami menggelinjang dan menegang secara bersamaan tersengat hawa kenikmatan yang menjalar di tubuh kami berdua sampai akhirnya kami berdua terkulai lemas di atas ranjangku. Dengan nafas terengah-engah dan ranjang yang basah terkena keringat dan cairan kenikmatan kami berdua.
Setelah nafas kami mulai normal, dengan tubuh masih telanjang ia memeluk lembut tubuhku lalu mengecup bibirku dengan lembut, lalu setelah itu ia mengecup keningku sambil berkata, “Mawar, kamu hebat! makasih ya..” Cukup lama kami tiduran sambil berpelukan sampai akhirnya ia memutuskan untuk menelepon rumahnya dan memberitahukan bahwa ia akan menginap di rumahku. Malam itu kami tidur bersama di bawah satu selimut tanpa mengenakan selembar benang pun di tubuh.
Sampai sekarang pun ia masih sering menginap di rumahku dan kami pun sering melakukannya dengan berbagai posisi dan bermacam-macam variasi.  Pernah juga S datang dan membawa sebuah dildo (penis mainan) yang bervibrator sepanjang 20 cm dengan diameter 6 cm dan kami pun sempat bermain-main dengan alat itu.

0 comments:

Post a Comment

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter